SOLUSI PINTAR UNTUK KONSUMEN : PRESS CONFERENCE LG ELECTRONICS (PART 2)

Selasa, 19 April 2011



Ternyata inilah rahasia mengapa gambar yang dihasilkan begitu jernih dan tajam layaknya asli didepan mata. Adalah FPR atau film-pattrened retarder yang merupakan teknologi baru yang diberikan LG  dan membantu menghasilkan gambar yang seperti asli jika menonton 3D TV di tv LG tersebut.
Pada gambar diatas, ada 2 kelompok dengan kacamata yang berbeda bentuk dan komponen tetapi aslinya berfungsi sama. Jika pada kotak sebelah kiri adalah kacamata 3D TV konvensional alias merek lain, sedangkan pada kotak sebelah kanan adalah kacamata 3d berteknologi mukhtahir buatan LG  yang 3D TV nya dinamakan CINEMA 3D.

Saya penasaran untuk mencoba banyak sekali poin-poin keuntungan jika kita memiliki CINEMA 3D TV ini. Maka saya ke sebuah booth yang menawarkan perbandingan dengan 3D TV merek lain. Misalnya contoh pada gambar diatas adalah apabila kita menonton 3D TV dengan menggunakan kacamata 3D konvensional seperti gambar sebelumnya. Gambar yang dihasilkan masih halus dan kurang tajam. Jika saya memirinkan kacamata tersebut gambarnya berubah menjadi gelap da berbayang.

Disamping itu pula, dengan model yang rumit berat saat di pegang, ternyata komponen yang terdapat pada kacamata tersebut amatlah rumit. Seperti adanya daya baterai, sensor pada tengah kacamata, dan juga chip dengan fungsi sebagai penangkap gambar dari layar. Lalu saya memberanikan diri bertanya kepada SPG yang tengah berjaga, apakah kacamata dengan model dengan komponen rumit seperti ini sehat untuk mata jika dipakai. Tentu saja jawabannya tidak, karena komponen-komponen tersebut dapat menyebabkan gelombang elektromagnetik yang jika terlalu lama dipakai dapat menyebabkan dari lelah pada mata, pusing, sampai muntah-muntah. Wow! Sungguh sangat tidak menyehatkan.


Lalu saya membandingkan dengan kacamata yang ada disebelahnya, yaitu kacamata LG. Gambar yang disajikan benar-benar 100% sama dengan ruangan 3D projector didepan. Tajam, bersih, jernih dan tidak berbayang jika kacamatanya dimiringkan. Saya kemudian menerka-nerka komponen apa saja yang ada didalam kacamata tersebut, dengan model simpel dan juga ringan. Ternyata komponen-komponen yang saya kira tidak ada, benar-benar mirip dengan kacamata biasa, satu-satunya “komponen” yang terdapat pada kacamata tersebut adalah lapisan FPR yang terdapat di kacanya kacamata tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar