Pilih Mana, LG CINEMA 3D, Samsung 3D TV, atau Sony 3D TV? (Part 2)

Minggu, 24 Juli 2011


Menyambung artikel saya sebelumnya, yang berjudul "Pilih Mana, LG CINEMA 3D, Samsung 3D TV, atau Sony 3D TV? (Part 1)", kini saya mau melanjutkan untuk yang part 2.


Samsung 3D TV

 FILE GAMBAR : SAMSUNG 3D TV



FILE VIDEO : IKLAN KOMERSIL SAMSUNG 3D TV
  

Sekarang mari kita menengok ke produk TV 3D lainnya yakni Samsung 3D TV. Keunggulan Samsung 3D TV adalah TV 3D ini memiliki prosesor 3D built-in dan emitor untuk memberikan hasil optimal pada gambar 3D yang ditampilkan. Dengan fitur ini standar 3D yang diinginkan dapat diatur sesuai kemauan dari orang yang sedang menonton TV 3D milik Samsung ini mulai dari format resolusi setengah dan full HD.

FILE GAMBAR : SAMSUNG 3D TV

Format full HD dari Samsung ini telah mendapat persetujuan dari Blu-ray Association karena dianggap telah memenuhi standar “Blu-ray 3D”. Samsung juga mengklaim kalau TV 3D mereka menghadirkan gambar yang menggunakan spectrum warna yang terlengkap dari TV 3D yang lain.

Samsung juga menghadirkan bentuk desain TV 3D yang ramping dengan fitur The Real Black Filter yang dapat mengurangi silau pada gambar yang disebabkan oleh cahaya di sekitarnya sehingga memperjelas detil hitam dan bayangan akan terlihat jernih dan jelas. Samsung juga memiliki fitur MJC yang mengurangi gerakan yang menyebabkan getaran pada gambar dalam pergerakan dinamis dan cepat.

  FILE GAMBAR : KACAMATA 3D SG SAMSUNG

Sementara kekurangan dari Samsung 3D TV ini terletak pada Kacamata 3D yang digunakan. Samsung masih menggunakan Kacamata 3D konvensional yaitu Kacamata 3D SG (Shutter Glasses). Dimana Kacamata 3D jenis ini sudah banyak menuai kritik dan keluhan, terutama pada factor kesehatan. Kacamata 3D SG yang masih dibekali baterai ini kerap dituding menjadi penyebab munculnya gangguan kesehatan mata lelah, pusing, dan mual saat menonton tayangan 3D dengan TV 3D.

Selain itu, Kacamata 3D Samsung ini juga berukuran agak besar dan tebal sehingga ketika memakainya kita akan terlihat seperti layaknya seorang pengemudi pesawat ruang angkasa. Selain itu, ukuran yang besar juga membuat kacamata ini menjadi berat yang dapat membuat leher dan kepala terasa lelah ketika sedang memakainya untuk menonton tayangan 3D di tv.

Sedangkan keluhan lain yang juga sering muncul adalah dari sudut menonton tv 3D, yakni sering hilangnya gambar yang sedang ditonton kalau kita bergerak dan memiringkan kepala. Jadi menonton dengan Kacamata 3D SG yang diadopsi Samsung membuat kita tidak leluasa bergerak karena hanya bisa menonton tepat dari depan tv dan harus dalam posisi kepala yang tegak lurus selama menonton.

Selanjutnya adalah harga Kacamata 3D. Kacamata 3D SG yang dijual satuan harganya bisa mencapai kisaran lebih dari satu juta rupiah hanya untuk satu piecesnya. Cukup mahal bukan?

Terakhir, Samsung 3D TV juga kurang handal dikala mengatasi gangguan kedipan gambar. Kacamata 3D SG Samsung belum cukup canggih untuk “melawan” gangguan kedipan gambar atau flicker yang kemudian membuat penggunanya mengalami mata lelah dan pusing. 

Bicara tentang koneksibilitas Samsung 3D TV dengan perangkat lainnya, juga akan sedikit merepotkan. Pasalnya koneksi dengan perangkat lain semacam perangkat game ataupun iPhone / iPad pada TV 3D milik Samsung, pengguna harus menginstall aplikasi tambahan yang dibayar secara terpisah dari paket pembelian. Lebih dari itu, hasil Konversi 2D ke 3D yang diberikan Samsung juga kurang maksimal karena masih memiliki tingkat blur yang tinggi terutama pada gambar yang pergerakannya dinamis.

2 komentar:

ikofx mengatakan...

ada gak yaa tv 3d yang tidak memakai kacamata

rendy1287 mengatakan...

@ifofx: udah ada kalee bos cuma ga seterkenal pake kacamata

Posting Komentar