Keindahan Sungai Cheonggecheon di Seoul Yang Tak Terlupakan

Selasa, 27 Desember 2011



Korea merupakan salah satu negara yang memberikan saya inspirasi untuk menjelajah semua tempat wisatanya, rasanya semakin membuat hati saya betah berlama-lama di Negeri ginseng ini. Dengan semangat rasa ingin tahu lebih dalam lagi akan keindahan pesona Korea  akhirnya saya berkesempatan untuk menginjakan kaki di Seoul dengan penuh rasa bangga luar biasa. 
 
Sungai Cheonggecheon
Tidak terlepas sepasang mata saya begitu takjub melihat sungai buatan  yang mengalir disepanjang kota Seoul yakni Cheonggecheon. Sungai ini menjadi daya tarik utama bagi siapapun yang berada di Seoul terutama untuk wisatawan asing seperti saya. Awalnya sungai ini adalah sebuah jalan layang yang lantas dibangun kembali pada tahun 2003 dan hingga saat ini menjadi  nama sungai Cheonggecheon . 
 

Cheonggye Plaza
Yang berbeda dan membuat saya semakin tertarik ternyata disepanjang sungai ini banyak terdapat pemandangan unik yang sayang jika dilewatkan. Keberadaaan sungai ini pun bermula dari Cheonggye Plaza, yakni sebuah tempat kebudayaan terkenal. 
Salah satu tempat di sungai Cheonggyecheon yang selalu dipadati wisatawan adalah Gwangtonggyo, jembatan dengan pesonanya seperti jaman kuno. Banyak orang mengabadikan gambar di tempat ini. Saya puin meneyempatkan datang ke Museum yang menampilkan sejarah proses perubahan sungai dari masa ke masa melalui pemajangan foto-foto pembangunan sungai dari beberapa periode, Masuknya pun gratis tidak dikenakan biaya.
Sungai Cheonggecheon
Sungai ini mengusung konsep ekologis yang tepat untuk tata letak kota disekitar kota Seoul . Sungai ini  merupakan salah satu  sungai kebanggaan masyarakat Korea Selatan . Disebelah kanan dan kiri disediakan areal luas bagi para pejalan kaki, guna menambah daya tarik wisatawan. 
Sungai Cheonggecheon
Disepanjang sungai Heongyecheon, kita kerap juga akan menemui pertunjukan teaterikal pop-art, serta tak jarang juga tempat ini dijadikan latar yang  sering digunakan drama Korea. Bagi saya keberadaan sungai Heongyecheon patut di contoh di negara Indonesia yang notaben nya memiliki banyak sungai hampir disetiap kota.
Sekilas pengalaman indah saya di Sungai Cheonggecheon, Seoul  dan tidak akan pernah terlupakan.  Saya yakin banyak cerita menarik lainnya  sehingga tidak jarang warga negara Indonesia pun yang datang ke Korea dengan berabagai macam tujuan, terutama sambil menikmati pariwisatanya untuk berbagi pengalaman yang mengesankan ketika berhasil menikmati pengalaman tak terlupakan di Korea.
Lewat Fanpage Korea Tourism Organization (Indonesia) saya sempat mengemas  beberapa cerita pengalaman menarik mereka di Korea dan mendapatkan banyak informasi seputar Korea terutama Pariwisatanya. Menyenangkan bukan? Bermula dari event” My Korea Winter Story” dimana KTO sendiri  mengadakan kontes cerita menarik seputar musim dingin di Korea kebetulan tepat tanggal  27 Kemarin  telah ditetapkan pemenangnya yakni Nathania Sudjono yang berhasil memenangkan Tiket Ke Korea,,, wah selamat ya!!.

 
Ada lagi nih event barunya yakni “Share your dream, Destination in Korea!”. Disini saya melihat banyak orang Indonesia yang antusias mengikuti event ini saking  interest-nya  mereka dengan Korea. Di event Share your dream, Destination in Korea! kita bisa bercerita pengalaman kita ketika ke Korea, seperti cerita saya diatas yang mengemas keindahan Sungai Cheonggecheon, atau kita juga bisa comment 1 dari 7 pemenang Winter Strories.
Ada 3 cerita dan komen  para peserta event ini yang menurut saya menarik dan sangat inspiratif. Yang pertama yakni  kiriman dari Dhany Irvandy Lubis
 
Ini ceritanya:
Entah mimpi apa semalam,tiba-tiba atasan saya dikantor memanggil saya dan dia bilang “dhan,kamu ke korea ya”.... hah!... Kaget, seneng,gak percaya aduk jadi satu....”kapan pak?”jawab saya (masih terheran seakan gak percaya).” Kalau cepat 3 hari lagi, kalo perlu, besok malem berangkat.Yang penting sekarang siapin semua keperluan, nanti ada yang ngurus, kamu kontak-kontak ama dia aja” jawabnya. Segera saja saya mengurus segala keperluan dan tak lupa googling tentang wisata di korea. Pengurusan visa baru selesai 5 hari, jadi saya berangkat minggu depannya.
Tiba lah hari yang ditunggu .
 Saya memesan bis ke bandara pukul 5 sore,perjalanan bandung jakarta biasanya 3-4 jam,padahal penerbangan pukul 23:30. Tapi kondisi jakarta yang tak menentu macetnya,membuat saya lebih baik menunggu berjam-jam di bandara daripada harus berkejaran dengan waktu nantinya. waktu tinggal 45 menit lagi,saya menghubungi taxi,namun penuh,harus menunggu antrian,maklum saja hari itu bandung diguyur hujan. Sedikit berbasah-basahan saya menunggu taxi di pinggir jalan,namun sedihnya tidak ada satupun taxi kosong yang lewat,ada satu atau dua taxi,namun sudah berpenumpang. 15 menit sudah terlewat,kondisi menjadi semakin panik. Akhirnya saya memutuskan untuk mencharter angkot. Saya coba satu angkot,namun dia tidak bersedia. Saya terpaksa menunggu lagi. Saat itu 1 menit terasa begitu cepat dan bernilai sekali. Akhirnya saya dapat angkot untuk dicharter. Si sopir meminta 50rb ke lokasi tujuan,padahal kalau naik taxi,biaya Cuma 20 ribu,tapi dalam kondisi itu, tanpa pikir panjang,sayapun segera naik angkotnya. Saking paniknya,ingin rasanya saya saja yang menyopir biar cepat sampai tujuan. “Aaargghh..... cepat...cepat” dalam hati saya.
Sesampai di pool bus,bus saya pun sudah berada di ujung gerbang keluar. Langsung saja saya masuk kedalamnya. “Fiyuuuuuuh”..... “ Thanks God”.... benar-benar waktu yang menegangkan.
Saya tiba di bandara pukul 20:30. Masih ada 3 jam sebelum keberangkatan. Sembari menunggu waktu, masih saja,saya browsing tentang korea.....hehehe..Akhirnya penerbangan pun dimulai...

Berhubung ceritanya panjang, silahkan selengkapnya baca disini

Selanjutnya cerita Kedua kiriman dari Widya Widyo
 
Ini Ceritanya:
Pada pertengahan Januari 2011 saya dapat email dr universitas, bahwa saya diterima mengikuti program pertukaran pelajar. Rasanya mau nangis, padahal itu diwarnet, status saya sedang mengungsi sekaligus recovery dr demam tinggi, dan orang tua tinggal di Kalimantan. Masa sih ke Korea?

Ternyata benar. Setelah perjuangan ngurus berkas, paspor, tiket visa yg rusuh, akhirnya seminggu kemudian di Incheo...n, "wah, ini salah satu bandara tersibuk didunia.. toiletnya kering bak di gurun dan luasnya, w.o.w" culture shock pertama: minum langsung dr air kran.. Dari Incheon Ke Daejeon naik bis sendiri ('dilepas dr pihak ketua murid univ. yg bersangkutan') selama 3 jam dgn suhu 6 derajat..

selama saya pertukaran disana, saya menyempatkan diri pergi ke 'pasar tradisional'nya. sama sekali tidak jijik-super bersih & tertata rapi! tapi yang bikin saya cekikikan sampai hari ini, saya belum pernah sekalipun nemu bawang merah. segala sesuatu di Korea kebanyakan instan, cepat, kalau org jawa bilang grasa-grusu, termasuk kalau jalan kaki, 15menit jadi 10 menit.

Ada pengalaman lucu selama saya studi. karena saya memakai jilbab, sering ada bapak-bapak/ ibu-ibu/ mas-mas yg lg jalan berlawan arah, tiba2 mncegat saya sambil nunjuk2 mata, katanya cantik (??). lain hari ada mbak-mbak minta foto bareng karena dia suka warna hijau (wktu itu lg pakai jilbab warna hijau).
saya diajak teman dr Bangkok ke Sukira karena sedang open-cam (jadi bisa liat si artis; Super Junior). 2 hal yg paling mengesankan adalah Dream Concert 2011, nonton konser tapi sambil duduk selama 5 jam,dan jimjilbang (the most shocking ever!)

Sayangnya, masih banyak tempat yang belum sempat di explore, terutama kuil-kuil, serta taman-tamannya. Ada tempat yg ingin saya kunjungi, rasanya seperti di hutan & pohon2nya menjulang, kalau tidak salah itu di Seoul, tapi saya juga nggak tahu dimana persisnya. Selain itu Nami Island, Jeju & Namsan adalah tempat2 yang ingin saya rasakan ke-eksotis-annya!

Terakhir saya tertarik dengan komentar Risma Hariati
 
 
Ini Komen-nya:
@Winner from Saudi Arabia visited Seoul and Yongin
Cara dia memaparkan cerita tentang kunjungannya ke Korea sangat jelas dan mudah dipahami.

Mulai dari mengunjungi Dongdaemun yang terkenal sebagai tempat belanja paling populer di Korea, mengunjungi Namsan Tower yang merupakan icon kota Seoul dan hampir sebagian tempat - tempat yang dia ceritakan merupakan tempat - tempat yang mesti, kudu,wajib ...didatangi bila berkunjung ke Korea, hingga makanan Halal yang terkadang menjadi hambatan untuk para traveling yang beragama muslim. Ceritanya membuat semua orang ingin mengunjungi negara Korea dan menjadi tambah semangat untuk mengunjungi Korea.

Korea tidak hanya negara yang terkenal karena efek Korean Wave saja, tetapi Korea adalah negara yang mesti, kudu, wajid didatangi oleh setiap orang yang ingin melihat keindahan alam, kekayaan budaya baik tradisional dan modern yang telah menjadi satu kesatuan. Dari segi budaya, objek wisata, tempat shopping, makanan khas Korea hingga Korean Wave yang membawa dampak perubahan yang cukup besar.

Never stop dreaming..jangan pernah berhenti untuk BERMIMPI dan BERHARAP untuk mengunjungi KOREA suatu hari kelak. Tanpa ada Mimpi dan Harapan tidak akan pernanh terwujud. I hope can visit Korea soon. FIGHTING !!!!!.
Dari cerita dan komen menarik para peserta  membuktikan bahwa  antusias masyarakat Indonesia akan Korea begitu besar. Entah itu interest mereka dari K-Pop, K-Drama, Kebudayaan Korea, serta Pariwisata Korea yang membuat setiap mata ingin menginjakan kaki kesana. Masih banyak cerita dan komen inspiratif lainnya yang bisa kalian lihat di fanpage Korea Tourism Organization (Indonesia). Kalian juga bisa ikut meramaikan event “Share your dream, Destination in Korea!” ini karena masih ada waktu sampai 31 Desember 2011, selagi masih ada waktu tidak ada salahnya untuk mencoba, sebab hadiahnya juga cukup menarik loh...!. 
Semoga beberapa informasi diatas bisa bermanfaat untuk kalian dan menambah pengetahuan kalian seputar Korea. Salam, dan selamat menikmati liburan akhir tahun ...^^
“Happy New Year 2012”
Sumber Gambar :
Korea Tourism Organization (Indonesia)
www.visitkorea.or.kr 
koreanchingu.wordpress.com
 




Tradisi Tahun Baru Ala Tiga Negara

Senin, 26 Desember 2011


Tahun baru tinggal hitungan hari, sudah siapkah kalian semua  menjalani tahun baru dengan harapan serta cita-cita ditahun baru ini. Dipandang dari tradisinya tahun baru memang memiliki dimensi tradisi yang berbeda-beda disetiap negara,  bahkan tradisi ini merupakan hal yang tidak pernah dilewatan.
Dari Tiga Negara yakni Indonesia, China dan Korea kita bisa mengetahui tradisi apa saja yang sering dilakukan oleh ketiga negara tersebut untuk menyambut pergantian tahun ini .
Indonesia 
Di Indonesia pada umumnya hampir sama dengan negara-negara lainnya kembang api dan juga petasan marak mengisi acara malam tahun baru. Malam pergantian tahun ini bertepatan pada tanggal 1 masehi yakni jatuh dibulan Januari. Sejumlah transportasi berkeliling kota menggunakan mobil ataupun motor juga tidak bisa terelakan padat merayap diacara pergantian tahun. 
Sejumlah pedagang kembang api dan terompet berjualan di sepanjang jalan
 
Salah satu yang  menjadi ciri khas yakni  maraknya pedangan terompet dan juga kembang api di sepanjang jalan. Mulai dari harga yang murah sampai harga mahal juga ada. Terompet  dan kembang api ini menjadi salah satu  tradisi yang tidak bisa dihilangkan oleh masyarakat indonesia dalam memperingati pergantian tahun.
Acara Musik Life Tahun Baru
 
Bukan hanya itu sejumlah tempat-tempat menarik juga menyuguhkan berbagai macam acara seperti musik life untuk memeriahkan acara tahun baru. Baik di tempat rekreasi maupun di kota-kota besar yang memang menyediakan panggung terbuka. Dan biasanya para EO juga tidak tanggung –tanggung untuk mendatangkan artis musik papan atas demi menghibur khalayak ramai.
China
Dalam kalender Gregorian, tahun baru imlek ini jatuh berbeda di setiap tahunnya antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari.
Lebaran China/ Imlek

Jika di China kita mengenal tahun baru imlek yang merupakan tahun baru penting orang Tionghoa. Malam pergantian tahunnya disebut dengan “Chúxī”adat  dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru imlek sangat beragam. Namun kesemuanya memiliki tema umum yakni seperti penjamuan makan malam tahun baru , serta penyulutan kembang api dan perayaannya pun dimeriahkan dengan berabagai macam atraksi  barongsai. 
Tradisi Jeruk, Angpou, dan Kue Mangkuk di Lebaran China
Festival musim semi atau tahun baru penanggalan Imlek adalah hari raya akhir tahun dalam penanggalan Tionghoa, umumnya disebut "tahun baru". Merupakan perayaan hari raya tradisional yang paling meriah dan khidmat di kalangan rakyat Tionghoa. Berbagai upacara yang dilakuakan ialah seperti upacara sembahyang, upacara peringatan untuk orang yang telah wafat dan upacara lainnya; di hari raya itu ada pemberian angpao kepada anak-anak, silaturahmi antarfamili serta sahabat dan perayaan lainnya, pertengahan bulan setelah hari raya tersebut adalah pesta lampion pada malam Capgomeh, dan setelah pesta lampion berlalu pada malam Capgomeh yang dipenuhi dengan lentera hias seluruh kota, hari raya festival musim semi baru benar-benar dianggap berakhir.
Sejarah festival musim semi sudah sangat lama, asal mulanya berasal dari kegiatan upacara sembahyang memperingati peringatan leluhur dan menyembahyangi dewa ketika pergantian tahun baru pada masa Dinasti Yin dan Shang. Dan mengenai berbagai macam mitologinya juga banyak sekali.
Tahun baru imlek dianggap sebagai libur besar untuk orang Tionghoa. Serta tahun baru imlek juga menjadi bagian dari budaya dari negara-negara seperti daratan Tiongkok , Hongkong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filiphian, Thailand serta negara-negara lainnya.
 
Korea 
Warga Korea Merayakan Seollal/ Tahun baru Korea
Tahun Baru Korea dinamakan Seollal, atau yang sering disebutnya Yang-nyeok Seollal. Pada umumnya Seollal ini jatuh pada tanggal yang sama dengan tahun baru imlek, meskipun biasanya Seollal akan dirayakan sehari setelah imlek di China.

Seolbim/ Tradisi menyambut tahun baru dengan mengenakan pakaian baru
Adapun tradisi orang Korea dalam memperingati tahun baru yakni seluruh anggota keluarga, baik itu orang tua, pemuda-pemudi baik pria maupun wanita menyambut pagi dengan mengunakan baju baru untuk menyambut tahun baru, di Korea tradisi ini disebut “ Seolbim” . 
Tradisi memberikan angpou pada anak-anak


Selanjutnya mereka akan memberikan salam kepada leluhur yang disebut jeongjo charye, memberikan salam kepada orang terdekat baik itu kerabat dan juga para tetangga. Usai itu biasanya para tau juga dihibur dan disajikan makanan, sedangkan untuk orang dewasanya disajikan minuman keras dan untuk anak-anak diberikan ampau, kue serta buah-buahan. 
Sabae/ bentuk penghormatan kepada orang tua dengan cara membungkuk
Biasanya orang Korea pada tahun baru berbicara dan mengungkapkan harapan dan hal-hal yang baik-baik, seperti harapan dan cita-cita kedepannya hal ini dinamakan Deokdam. Sedangkan adat lainnya yakni Sabae dimana ini merupakan bentuk penghormatan kepada orangtua dengan cara  membungkuk  badan "saehae bok manhi badeuseyo" yang artinya “semoga mendapat banyak keberuntungan tahun baru”
Permainan Tradsional Korea

Permainan Tradisional Korea
Pada tahun baru mereka juga biasa menghabiskan  waktunya dengan cara  bermain permainan tradisional seperti Yut, Go-Stop, Gasing, Layangan dan jaegi chagi dan neolttwigi. 
Tteokguk makanan khas tahun baru di Korea

Di  Korea juga memiliki makanan serta minuman yang disajkan pada saat tahun baru orang sering menyebutnya seol-eumsik dan seol-su .Sup kue beras atau tteokguk merupakan salah satu jenis makanan yang harus ada pada tradisi tahun baru. Cara memebuat Tteokguk yakni dengan cara menumbuk adonan tepung beras yang sudah di rebus dengan palu besar kemudian dibentuk menjadi potongan bulat pajang  direbus dengan kaldu daging. 


kalian bisa lihat informasi lebih lanjut  di fanpage Korea Tourism Organization Indonesia dan juga  www.visitkorea.or.kr  disana banyak informasi seputar Korea, seperti gambar serta informasi yang cukup lengkap di  www.visitkorea.or.kr.


Gambar: 
www.visitkorea.or.kr 
www.11broomsundclanin.blogspot.com, www.google.com