Akhirnya kesempatan saya untuk ber-backpacker ke negeri sejuta pesona Singapura tercapai juga. Setelah melalui berbagai macam kendala (terutama kendala waktu), pada tanggal 10 Juli kemarin akhirny saya berkesempatan untuk menginjakan kaki di Singapura. Perjalanan tentunya saya mulai dari bandara Soekarno Hatta. Namun karena terlalu bersemangat, saya tiba di bandara lebih cepat 2 jam dari jadwal keberangkatan.
|
Suasana Bandara Soekarno Hatta |
|
cukup ramai suasana hari itu di bandara Soetta |
Untuk membunuh waktu 2 jam pun saya menyempatkan diri untuk melihat-lihat berbagai macam toko cindera mata khas Indonesia yang di jual di sana. Karakter Wayang mendominasi toko cinderamata tersebut.
|
tokoh perwayangan mendominasi toko cinderamata
|
|
Gatot Kaca yang terbuat dari rotan |
Tak terasa 2 jam sudah saya lalui. Pesawat pun tiba. Air Asia menjadi tunggangan saya untuk melancong ke Singapura kemarin. Dari segi ekonomi, Air Asia memang merupakan salah satu armada penerbangan yang paling murah. Selain itu, Air Asia juga banyak memberikan tiket promo. Bayangkan saja, untuk single trip Jakarta-Singapura kemarin, saya hanya mengeluarkan biaya sebesar 150ribu rupiah.
|
pesawat yang saya tumpangi landing di Changi Airport |
Perjalanan Jakarta –Singapura tidak memakan waktu yang lama. hanya sekitar 1,5 jam. Perbrdaan waktu antara Jakarta dan singapura adalah 1 jam waktu singapura lebih cepat. 1,5 jam pun berlalu. Roda pesawat yang saya tumpangi telah menyentuh aspal Changi Airport Singapura. Senang rasanya saya dapat berlibur ke negeri yang satu ini.
|
InnCrowd Hostel merupakan hostel terfavorit bagi para backpacker
|
Berbekal hasil browsing dari “mbah Google” , saya pun menuju ke daerah Little India untuk mencari penginapan yang murah meriah. Daerah ini memang banyak di kunjungi para backpacker dari seluruh dunia. InnCrowd Hostel menjadi tempat tinggal sementara di Singapura. Permalamnya saya cukup S$D 30.
Tidak mau lama menghabiskan waktu, saya segera meluncur ke daerah Orchad Street. Di sini memnag surganya bagi para pecinta shopping. Mulai dari pakaian-pakaian merek terkenal, sampai berbagaimacam figure action dijual di sini. Harganyapun cukup miring dibandingkan dengan Indonesia (namun sebagai backpacker harga tersebut masih terlalu mahal buat saya :P). Suasana di Orchad Street sangatlah teratur. Para pejalan kaki teratur berjalan di trotoar. Tidak ada sampah sedikitpun. Suasana seperti ini sangat berbanding 180 derajat dengan Jakarta. Seandainya saja Jakarta bisa seperti Orchad Street ini.
|
tidak ada sampah yang beserakan sedikitpun di Orchad Street ini |
|
ION Orchard, mall terbesar di Orchard Street |
|
disini juga tersedia berbagai macam DVD. tapi jangan berharap Anda bisa mendapatkan DVD bajakan |
|
Suasana Orchad Street di sore hari
|
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Sayapun bergegas kembali ke penginapan untuk sejenak bersitirahat karena malam harinya saya berniat untuk menikmati suasana malam hari di Singapura.
0 komentar:
Posting Komentar