Jatuh Cinta pada Pulau Jeju

Senin, 09 Mei 2011

Selama beberapa generasi, Pulau Jeju adalah tujuan utama penduduk Korea Selatan untuk berbulan madu. Inilah lima alasannya.Terletak di lepas pantai Korea Selatan, Jeju-do menerima ribuan pelancong dan pasangan bulan madu.


Penerbangan langsung dari kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, Beijing dan Shanghai (dan dari bandara domestik Korea Selatan) serta persyaratan visa yang mudah semakin menjadikan Jeju tujuan menarik.
Terdapat taman nasional semitropis dengan luas 224 km persegi dan pantai yang penuh dengan air terjun.Luas Jeju tiga kali lebih besar dari Seoul, tapi hanya setengah juta orang yang tinggal di sana. Akibatnya pulau ini terasa sepi sekaligus santai. Meski Anda tidak sedang berbulan madu, namun berlibur di Jeju akan membuat anda merasa seperti itu.
Puncak tertinggi di Korea Selatan


Gunung api Hallasan yang sedang tidur mencapai ketinggian 1950 meter di atas permukaan laut, tapi Anda bisa mendakinya dan turun lagi dalam sehari jika berangkat pagi. Hindari awan hujan di musim panas dan datanglah pada musim semi saat azalea berbunga, atau saat warna-warna musim gugur muncul atau malah musim dingin untuk melihat salju.
Hallasan adalah cagar biosfer UNESCO. Di dalamnya terdapat danau kawah, tanaman pegunungan, burung pematuk, bajing, kupu-kupu dan serangga. Banyak klub pecinta alam secara reguler mendaki jalur-jalur di sini dan melihat 368 gunung api parasit.
Tuba lava


Satu lagi taman geologi UNESCO, Gua Manjang (Manjang Cave) memiliki panjang 8 kilometer dan Anda bisa berjalan sedalam 1 kilometer melihat terowongannya yang menyeramkan.
Terbentuk dari lahar yang mendingin, gua ini gelap, dingin, kadang sempit dan licin karena air. Di pojok-pojoknya terdapat kelelawar. Ini jelas bukan tempat bagi Anda yang takut ruang sempit.


Patung kakek


Jeju sangat bangga dengan angin, batu dan perempuan-perempuan mereka. Bebatuan di sini unik karena terbentuk dari muntahan lahar. Sekitar 90% dari permukaan batunya adalah jenis basalt.
Tembok batu ini melindungi lapangan terbuka dari badai. Sekitar tahun 1750, untuk menakut-nakuti para penyerang, tukang batu mulai memahat “patung kakek” (dolharubang) yang menyeramkan. Patung ini berbentuk phallus yang mirip dengan patung-patung di Easter Island.

Perempuan penyelam


Pada zaman ketika para pria Jeju menghilang selama berminggu-minggu di kapal nelayan mereka, harus ada yang tetap tinggal dan mengangkuti batu  supaya makanan tersedia di rumah.
Karena padi tak mau tumbuh di pulau yang keras dan berangin ini, perempuan pun belajar menyelam untuk mencari gurita, abalone, kerang, cumi dan rumput laut. Kini, para perempuan laut perkasa ini (haenyo) bisa menyelam 10-20 meter tanpa alat bantu, dan menjadi terkenal seantero Korea Selatan.
Rata-rata haenyo ini berusia 65 tahun. Beberapa orang masih menyelam hingga usia 80 tahun dengan pakaian selam. Anda bisa melihat mereka bekerja di seluruh pulau termasuk Pantai Jungmun, Seogwipo

Pantai-pantai indah


Pantai Jungmun: Sapuan pemandangan pasir, laut biru dan tanaman hijau merambat. Letaknya tepat di belakang kolam renang ala Vegas yang terdapat di kompleks mega-hotel Lotte World. Ia dilengkapi dengan tebing palsu, perahu kayuh berbentuk angsa dan kincir angin Belanda.
Kecuali ketika musim panas, pantai indah ini kosong. Pantai-pantai lain yang bisa dinikmati untuk berenang atau berselancar adalah Teluk Emerald, Gwakiji, Hamdoek, dan Shinyang.
Pantai Jungmun, Seogwipo, terletak di selatan, sekitar satu jam dari Kota Jeju.
.


0 komentar:

Posting Komentar